Senin, 16 Maret 2015

CARA MENSTERILKAN ALAT MEDIS


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Banyak penyakit yang mengganggu kelangsungan hidup masyarakat banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul akibat keteledoran si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada di sekitarnya. Biasanya pasien yang ada di rumah sakit  paling gampang tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan bagi kehidupannya sendiri. Ada beberapa alas an mengapa pasien yang seharusnya mendapatkan kesembuhan justru malah mengidap penyakit lain. Hal ini disebabkan oleh keadaan rumah sakit yang tidak memenuhi standar kebersihan, sehingga penyakit lebih mudah masuk. Biasanya juga pasien tertular dari perawat yang seharusnya melindungi pasien. Banyaknya bukti nyata keteledoran juru rawat ini, menjadikan kita harus lebih mawas diri terhadap hal yang bisa mengancam keselamatan diri kita. Hal-hal seperti ini dapat mengurangi rasa percaya pasien terhadap kita sebagai pelaku kesehatan.
Dalam bekerja menciptakan lingkungan bebas infeksi yang penting dan rasional adalah melakukan setiap proses pencegahan infeksi yang dianjurkan dan keterbatasannya. Proses infeksi dasar yang dianjurkan untuk menurunkan tranmisi penyakit dari instrument yang kotor, sarung tangan bedah dan barang-barang lain yang dipakai kembali adalah sterilisasi, dekontaminasi, desinfeksi tingkat tinggi

1.2    Tujuan

-          Untuk mengetahui pengertian sterilisasi
-          Untuk mengetahui tujuan sterilisasi
-          Untuk mengetahui alat dalam melakukan sterilisasi peralatan medis yang terbuat dari kain
-          Untuk mengetahui penataklaksaan sterilisasi peralatan medis yang terbuat dari kain

                                                                               
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sterilisasi

                Sterilisasi adalah suatu tindakan membunuh kuman patogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia.
Prosedur Pelaksanaan:
a.       Sterilisasi dengan cara merebus
Sterilisasi peralatan dengan cara merebusnya di dalam air hingga mendidih ( 1000C ) tunggu hingga 15-20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
b.      Sterilisasi dengan cara stoom
Sterilkan alat dengan uap panas di dalam autoclave dengan waktu, suhu, dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dll
c.       Sterilisasi dengan cara panas kering
Sterilisasi peralatan dalam oven dengan panas tinggi. Misalnya peralatan dari logam, benda tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
d.      Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Sterilisasi peralatan dengan menggunakan bahan kimia, seperti alcohol, sublimat, dan uap formalin khususnya untuk peralatan yang cepat rusak jika terkena panas, misalnya sarung tangan, kateter dll
               2.2 Tujuan Sterilisasi
               a.   Menyiapkan peralatan keperawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
               b.   Mencegah peralatan cepat rusak
               c.   Mencegah terjadinya infeksi silang

              2.3 Alat
            
-          Ember
-          Air
-          Larutan lisol 2-3 % atau larutan klorin
-          Autoclave

2.4 Penatalaksanaan

a.       Cuci tangan
b.      Gunakan hand scoon cuci
c.       Kumpulkan peralatan kain yang akan disterilisasi
d.      Pisahkan berdasarkan fungsi dan pisahkan antara kain yang infecsious dan noninfecsious masukkan ke dalam ember.
e.      Rendam  kain dengan dengan lisol 2-3 % atau dengan klorin tunggu hingga 2 jam atau rendam dalam 24 jam untuk peralatan kain yang digunakan oleh pasien dengan penyakit menular.
f.        Sikat atau kucek bagian yang bernoda
g.      Setelah selesai, kain diperas
h.      Masukkan kedalam autoclave dengan suhu 1200C dengan waktu 20-30 menit
i.         Buka tutup autoclave agar sisa uap keluar
j.         Buang hand scoon ke tempat sampah medis
k.       Cuci tangan


    
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                Dapat disimpulkan bahwa sterilisasi alat keperawatan dan kedokteran dimaksudkan untuk mencegah terjadinya infeksi nasokomial. Sterilisasi dapat dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan kimia untuk peralatan kain kita bisa menggunkan larutan lisol atau klorin untuk melakukan perendaman.
3.2 Saran                                                   
                Ketika kita akan mensterilisasi alat kita harus menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri) agar kita terhindar dari infeksi silang, jangan lupa cuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai hand scoon, pakai masker dan gunakan celemek.


Sumber: Buku praktek keperawatan dasar SMK Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar